Jumat, 12 Juni 2015

MAKNA 212 di WIRO SABLENG

Buat kalian yang lahir antara tahun
80-90an tentu tidak asing dengan nama Wiro
Sableng, itu loh muridnya Sinto Gendeng yang
terkenal dengan Kapak Maut Naga Geni 212.

Wiro Sableng adalah novel karya dari Bastian
Tito yang juga merupakan ayah dari aktor Vino
G Bastian dan kemudian diangkat ke layar kaca
(sinetron). Serial Wiro Sableng berhasil
mencapai 2 kali orbit, tepatnya tahun 1989 dan
1994.

Wiro sableng sebagai ksatria pembela
kebenaran dan pembasmi kejahatan merupakan
karakter yang melekat pada sosok pendekar
fiksi yang satu ini. Namun, tentunya nomor 212
lebih familiar mengingat murid Sinto Gendeng
itu di dadanya menggunakan rajah nomer
tersebut.

Apa sebenarnya makna angka 212 itu? Dalam
lagu pembuka serial Wiro Sableng, angka 212
disebutkan memiliki makna bahwa dalam diri
manusia terdapat dua unsur yaitu tentang
duniawi dan tuhan. Segala yang ada di dunia
ini, terdiri atas sebagian, yang berlainan namun
merupakan pasangan, semuanya tak dapat
terpisahkan.

Dengan angka 212 Wiro Sableng tak
terkalahkan. Ini dia 3 senjata ampuh yang
menggunakan angka 212.

1. Senjata utama Wiro Sableng
Sebuah kapak besar bermata dua, dengan
gagang berupa seruling dan ujung gagang
berbentuk kepala naga. Di masing-masing mata
kapak terukir angka 212. Di seri pertama Wiro
Sableng, "Empat Berewok dari Goa
Sanggreng", dikatakan bahwa kapak ini terbuat
dari logam dan gading. Mulut ukiran naga dapat
menembakkan jarum-jarum beracun, dengan
jalan menekan tombol rahasia pada kapak.

2. Batu Hitam 212
Batu hitam seukuran telapak tangan orang
dewasa, berukir angka 212. Jika batu hitam ini
diadu dengan mata Kapak Maut Naga Geni 212,
dapat memercikkan semburan api besar yang
sangat panas.

3. Bintang 212
Senjata rahasia berbentuk bintang dengan
ukiran angka 212, digunakan dengan cara
dilemparkan, seperti senjata "shuriken" milik
ninja. Bintang 212 digunakan dalam episode
Keris Tumbal Wilayuda dan Rahasia Lukisan
Telanjang.

Kombinasi ketiga alat ini membuat Wiro Sableng
susah dikalahkan.

Tidak ada komentar: